Keempat fase belajar manusia ini telah disatukan menyerupai
model sistem komputer. Komputer menangkap rangsangan listrik dari pengguna
komputer, memperoleh stimulus dalam central processing unit, menyimpan
informasi dalam stimulus pada salah satu bagian memori, dan mendapatkan kembali
informasi pada penyimpanannya. Jika siswa mempelajari prosedur menentukan nilai
pendekatan akar kuadrat dari bilangan yang bukan kuadrat sempurna, mereka harus
memahami metode, memperoleh metode, menyimpan di dalam memori, dan memanggil
kembali ketika dibutuhkan. Untuk membantu siswa melangkah maju melalui empat
tahap dalam mempelajari algoritma akar kuadrat, guru menimbulkan pemahaman
dengan mengerjakan suatu contoh pada papan tulis, memudahkan akusisi setelah
setiap siswa mengerjakan contoh dengan mengikutinya, langkah demi langkah,
daftar petunjuk, membantu penyimpanan dengan memberikan soal-soal untuk
pekerjaan rumah, dan memunculkan pemanggilan kembali dengan memberikan kuis
pada hari berikutnya.
Apa Manfaat Perencanaan bagi Proses Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran oleh
seorang guru pada mata pelajaran atau kelas yang menjadi tanggung jawabnya
sangat penting. Saya yakin, semua guru profesional pasti setuju tentang yang
satu ini. Nah, lalu sebenarnya ketika perencanaan pembelajaran dalam hal ini
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) telah dikembangkan, disusun, dan ditulis
oleh guru yang bersangkutan, apa saja manfaat yang dapat diraih oleh guru
tersebut ketika proses pembelajaran terkait dilaksanakan?
Ada beberapa manfaat yang dapat diraih oleh seorang guru selama proses pembelajaran berlangsung, apabila ia merencanakan pembelajarannya itu dengan baik. Manfaat yang dimaksud di sini
antara lain:
Ada beberapa manfaat yang dapat diraih oleh seorang guru selama proses pembelajaran berlangsung, apabila ia merencanakan pembelajarannya itu dengan baik. Manfaat yang dimaksud di sini
antara lain:
Petunjuk arah mencapai tujuan
Perencanaan
pembelajaran yang salah satu bagian pentingnya adalah perumusan indikator dan
tujuan pembelajaran tentu saja akan menyediakan petunjuk arah untuk mencapai
tujuan tersebut. Guru yang selalu berpatokan kepada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuatnya tidak akan mudah terdistraksi dan melenceng
dari tujuan yang ingin dicapai. Setiap guru pasti sering mengalami betapa
mudahnya arah pembelajaran keluar dari jalur yang semestinya karena terbawa
beragam situasi, kondisi, dan kejadian yang berlangsung secara tak terduga di
dalam kelas. Dengan selalu berpegang pada RPP guru yang sedang melaksanakan
proses pembelajaran akan bisa terhindar dari kemungkinan ini.
Pola dasar mengatur tugas pembelajaran
RPP selalu
dapat diandalkan sebagi pola dasar dalam mengatur tugas-tugas pembelajaran.
Pada perencanaan pembelajaran yang dikembangkan sendiri oleh guru ini, guru
akan dapat dengan cepat mengatur penugasan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini penting karena pada intinya setiap sekuen pembelajaran
adalah tugas belajar. Siswa akan dengan mudah diarahkan dari sekuen
pembelajaran yang satu ke sekuen pembelajaran lainnya, dari satu tugas belajar
ke tugas belajar lainnya. Untuk melakukan hal ini dengan cepat dan efisien,
guru tinggal melihat kembali perencanaannya.
Alat ukur efektivitas pembelajaran yang dilakukan
Jangan
dikira evaluasi efektivitas pembelajaran hanya dapat diukur melalui tes hasil
belajar siswa saja. Ada banyak cara untuk mengecek hal ini, salah satunya
adalah melalui keterlaksanaan perencanaan pembelajaran. Guru yang melakukan
proses pembelajaran dapat mengecek kembali efektivitas pembelajarannya dengan
menyandingkannya kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru dapat
mengecek seberapa banyak tujuan pembelajaran yang telah berusaha ia dan
siswa-siswanya capai, sekuen-sekuen pembelajaran mana yang belum dilaksanakan,
materi atau konten pembelajaran mana yang sudah dipresentasikan, dsb. Hal ini
sebenarnya merujuk kepada pengukuran efektivitas pembelajaran. Untuk secara
detail mengukur efektivitas pembelajaran ini, guru dapat mengadaptasi
perencanaan pembelajaran menjadi daftar periksa (ceklis) pelaksanaan
pembelajaran apakah sudah sesuai dengan perencanaannya.
Menghemat waktu, tenaga, dan biaya
Bisa
dibayangkan bahwa pekerjaan apapun bila dilakukan tanpa perencanaan yang baik
dan matang akan membuat pekerjaan tersebut menjadi amburadul, alias kacau
balau. Nah, perencanaan pembelajaran juga demikian. Ia berperan sebagai sarana
yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga menjadi
lebih teratur dan termanajemen dengan baik. Melalui Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) guru telah dapat membayangkan apa-apa yang dibutuhkannya,
apa-apa yang harus dipersiapkannya, apa-apa yang harus dilakukannya, dsb,
sehingga pembelajarannya menjadi lebih efektif. Dengan demikian guru juga akan
dapat menhemat waktu, tenaga, dan biaya atau sumber daya lainnya dalam
melaksanakan tugasnya.
1.
Manfaat
preencanaan pembelajaran
Ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran , di
antaranya adalah:
a. Dengan
perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar
keberhasilan yang akan dicapai.
Oleh kasrena itu
akan terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala
kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan,
guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat
dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari mana sumber belajar
yang dapat digunakan.
b.
Sebagai alat
untuk memecahkan masalah.
Dengan perencanaan yang mtang, maka segala kemungkinan
dan masalah yang akan timbul dapat diantisipasi sehingga dapat diprediksi pula
jalan penyelesaiannya.
c.
Untuk
memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
Dengasn perencanaan yang tepat, maka guru dapat
menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu
bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang ditawarkan
baik melalui media cetak maupun elektronik.
d.
Perencanaan
akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak
akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat
memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar